JEJAK KATA BUANA

Sabtu, 08 November 2008

Inalilahi Wainailaihi Rojiun, Dia Mati Karena Merokok


“Masih kecil, jadi gak boleh ngerokok!” sebagian dari kita mungkin menegur serupa itu jika melihat dan mendapati seorang anak kecil merokok. “Eh…lihat deh, tuh anak, masih kecil dah ngerokok”  sebagian yang lain mungkin ada yang serupa itu. Tidak menegur, tetapi hanya melihat atau memperhatikan dengan heran.  Namun ada pula sebagian dari kita yang di satu sisi melarang, namun di sisi yang lain secara tidak sadar sudah sedang mengajari  anak kecil perihal merokok “Dek, tolong beli rokok buat kakak ya, tapi ingat kamu gak boleh merokok”.
“Ingat, kamu masih SMA, masih sekolah jadi belum pantas merokok”  kata orang tua kepada anak-anaknya. “Di sini sekolah, saya tidak melihat satu orang pun yang berani merokok di sini, kalau di luar jam sekolah silahkan” sebagian guru sekolah kadang melakukan pemakluman-pemakluman serupa itu. Namun, ada juga yang dengan tanpa ragu merekomendasikan  demikian: “Oh kamu boleh merokok, tidak apa-apa, biar masih sekolah, kamu sudah tampak dewasa. Tuh…sudah ada kumisnya”.
“Gue paling gak suka ama cowok yang merokok!” kata seorang cewek yang kebetulan masasiswi kepada cowoknya yang juga kebetulan mahasiswa. “Eh, jangan salah loh, cowok yang ngerokok itu macho lagi!” puji mahasiswi yang lain ketika sudah sedang nge-gosip bersama kawan-kawannya tentang kriteria cowok macho. Namun ada juga yang begini: “Mending kuliah dulu dech sampai kelar, baru lu ngerasain gimana nikmatnya hidup!”. Ada yang lebih parah “Busyet deh, kepala gue nyut-nyut, gak bisa bikin skripsi ne kalau gak ngerokok” (read more)

Your Coment